Laman Utama

Laman Utama
catatan

Sabtu, 8 Januari 2011

BAGAIMANA MENEMUKAN CINTA YANG INDAH?

Satu hari, Plato bertanya pada
gurunya, "Apa itu cinta?
Bagaimana saya menemukannya?
Gurunya menjawab, " Ada ladang
gandum yang luas didepan sana .
Berjalanlah kamu
dan tanpa boleh mundur kembali,
kemudian ambillah satu saja
ranting.
Jika kamu menemukan ranting
yang kamu anggap paling
menakjubkan, artinya kamu
telah menemukan cinta" .
Plato pun berjalan, dan tidak
seberapa lama, dia kembali
dengan tangan
kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, "Mengapa
kamu tidak membawa satupun
ranting?"
Plato menjawab, "Aku hanya
boleh membawa satu saja,dan saat
berjalan tidak
boleh mundur kembali (berbalik)".
Sebenarnya aku telah menemukan
yang paling
menakjubkan, tapi aku tak tahu
apakah ada yang lebih
menakjubkan lagi di
depan sana , jadi tak kuambil
ranting tersebut. Saat
kumelanjutkan berjalan lebih jauh
lagi, baru kusadari bahwasanya
ranting-ranting yang kutemukan
kemudian tak sebagus ranting
yang tadi, jadi tak kuambil
sebatangpun pada akhirnya"
Gurunya kemudian menjawab "
Jadi ya itulah cinta"
Di hari yang lain, Plato bertanya
lagi pada gurunya,"Apa itu
perkawinan?Bagaiman a saya bisa
menemukannya? "
Gurunya pun menjawab " Ada
hutan yang subur didepan sana .
Berjalanlah tanpa boleh mundur
kembali (menoleh) dan kamu
hanya boleh menebang satu
pohon saja. Dan tebanglah jika
kamu menemukan pohon yang
paling tinggi, karena artinya kamu
telah menemukan apa itu
perkawinan"
Plato pun berjalan, dan tidak
seberapa lama, dia kembali
dengan membawa pohon. Pohon
tersebut bukanlah pohon yang
segar/subur, dan tidak juga terlalu
tinggi. Pohon itu biasa-biasa saja.
Gurunya bertanya, "Mengapa
kamu memotong pohon yang
seperti itu?"
Plato pun menjawab, "sebab
berdasarkan pengalamanku
sebelumnya, setelah
menjelajah hampir setengah
hutan, ternyata aku kembali
dengan tangan kosong.
Jadi dikesempatan ini, aku lihat
pohon ini, dan kurasa tidaklah
buruk-buruk amat, jadi
kuputuskan untuk menebangnya
dan membawanya kesini. Aku
tidak mau menghilangkan
kesempatan untuk
mendapatkannya"
Gurunya pun kemudian menjawab,
"Dan ya itulah perkawinan"
CATATAN - KECIL :
Cinta itu semakin dicari, maka
semakin tidak ditemukan. Cinta
adanya di dalam lubuk hati, ketika
dapat menahan keinginan dan
harapan yang lebih.
Ketika pengharapan dan keinginan
yang berlebih akan cinta, maka
yang didapat
adalah kehampaan... tiada
sesuatupun yang didapat, dan
tidak dapat dimundurkan kembali.
Waktu dan masa tidak dapat
diputar mundur.
Terimalah cinta apa adanya.
Perkawinan adalah kelanjutan dari
Cinta. Adalah proses mendapatkan
kesempatan, ketika kamu mencari
yang terbaik diantara pilihan yang
ada, maka akan mengurangi
kesempatan untuk
mendapatkannya, Ketika
kesempurnaan ingin kau
dapatkan, maka sia2lah waktumu
dalam mendapatkan perkawinan
itu, karena, sebenarnya
kesempurnaan itu hampa adanya.
Hmmmm....sooo cute...

Tiada ulasan: